Rabu, 01 Januari 2014

Browse » home» » » » » » » » » Ditemukan Banyak Mayat di Kuburan Palestin Korban Israel

Ditemukan Banyak Mayat di Kuburan Palestin Korban Israel


 Kuburan massal yang ditemukan (Foto: AFP)
Kuburan massal yang ditemukan (Foto: AFP)
TEL AVIV - Jasad dari puluhan warga Palestin  yang menjadi kekejaman Israel ditemukan di sebuah kuburan   di wilayah Tel Aviv. Kuburan beramai-ramai itu berisi korban maut ketika pembentukan Israel pada 1948.
 
Kuburan massal di Distrik Jaffa, Tel Aviv ini ditemukan di bawah makam khusus Muslim yang tengah dilakukan renovasi. Para pekerja menemukan enam ruangan kuburan massal yang penuh dengan tengkorak manusia.
 
Seorang nelayan bernama Atar Zeinab mengatakan, ketika masih remaja dirinya membantu mengangkat jasad warga Arab yang tewas dalam peperangan 1948 silam. Sebagian besar dari jasad itu dikuburkan di selatan Jaffa dan hanya melalui proses penguburan yang tidak sesuai.
 
"Saya membawa sekira 60 jasad selama tiga atau empat bulan. Kami biasa menemukan jasad warga di jalan dan sebagian besar kami tidak tahu identitas," ujar Zeinab yang kini berusia 80 tahun, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/6/2013).
 
Zeinab menambahkan para pengangkut mayat saat itu sangat mengkhawatirkan peluru nyasar atau pecahan granat bisa mengenai mereka. Akibatnya, mayat-mayat itu ditumpuk di dalam pemakaman yang tentunya sangat bertentangan dengan cara penguburan Islam.
 
"Kami membawa mereka di pagi hari atau malam. Kami meletakkan jasad perempuan, anak-anak dan laki-laki di tempat yang sama. Tidak ada satu orang pun yang berdoa bagi mereka," lanjutnya.
 
Jaffa saat pembentukan Israel merupakan bagian dari Palestina, tetapi terjadi eksodus besar-besar dari populasi Arab ketika Jaffa jatuh ke tangan militer dan milisi sayap kanan Israel. Saat ini, Jaffa dipenuhi populasi campuran Arab dan Yahudi.
 
Sekira 760 ribu warga Palestina pergi dari Jaffa dan sebagian besar dari mereka diusir oleh pihak Israel. Peristiwa ini disebut Palestina sebagai Nakba atau tragedi memilukan. Sementara Israel menyebutnya sebagai Perang Kemerdekaan. Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar