Jumat, 20 Desember 2013

Browse » home» » » » » » » » Dunia Yang Hilang Di Air Terjun Madakaripura

Dunia Yang Hilang Di Air Terjun Madakaripura


Mendengar nama Probolinggo, benak kita umumnya tertuju pada Pesona keindahan wisata Gunung Bromo dengan upacara tradisi Kasada.

 Selain itu, sebenarnya Probolinggo juga punya mutiara wisata lainnya yang menawan. Yaitu Air Terjun Madakaripura, yang konon dipercaya pada jaman dulu menjadi tempat semedi Patih Gajah Mada. 

Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
 Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban 
 Lokasinya yang cukup jauh dengan medan yang cukup berat dan  minimnya angkutan umum yang menuju ke lokasinya menjadikan Wisata yang satu ini seolah tenggelam.

 Air terjun Madakaripura yang berada di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang. – Probolinggo, sekitar 1 jam perjalanan dari pusat kota. Tepatnya berada pada posisi koordinat  S 7.844590     –  E 113.017459.
Apabila tidak menggunakan kendaraan pribadi, sebenarnya dari terminal bis Bayuangga – Probolinggo ada Angkutan bis mini  jurusan lumbang dengan ongkos Rp 5000. Ada juga  angkutan Kota yang Mangkal di pertigaan Tongas menuju ke Lumbang .

kedua jenis moda transportasi itu hanya melintas di Pasar Lumbang. Dari Pasar Lumbang ini perjalanan kemudian dilanjutkan dengan Ojek yang banyak dijumpai di sekitar Pasar Lumbang. Ongkosnya biasanya Rp 10.000 dengan catatan sang pengojek memberi tarif yang umum dan standar.

 Jarak dari Pasar Lumbang menuju Air terjun Madakaripura  adalah 5 km seperti tercantum pada Papan Penunjuk Arah di Pasar Lumbang. Namun jangan terkecoh karena dalam realitas jaraknya berkisar 8-10km.

Karena letaknya di daerah Perbukitan, berhati-hatilah dalam Perjalanan karena di kanan-kiri banyak terdapat lembah dan jurang yang cukup dalam. Semakin masuk ke dalam dan mendekati lokasi, lebar Jalan pun  semakin sempit. 


 Sangat rawan bagi kendaraan berroda empat untuk menuju kesana. Apalagi bila harus berjalan bersimpangan dari arah yang berlawanan, tentu membutuhkan ketrampilan  mengemudi tersendiri.


Selama perjalanan itu, pemandangan Khasperbukitan dengan hijaunya Pepohonan seolah terus menyapa kita. Ada juga banyak kotak terbuat dari kayu dan berisi lebah. Maklum daerah ini merupakan sentra penghasil madu ’ Klanceng ’ yaitu sebutan  untuk madu yang berasal dari bunga Pohon randu ( Ceba petandra). Pohon randu itu sendiri banyak dijumpai selama dalam perjalanan.
Madu ini memiliki Warna kuning, coklat muda, coklat tua dan hitam. Harga perbotolnya berkisar Rp 80.000 untuk ukuran standar botol  sirup.



Di  Gerbang masuk lokasi air terjun dengan ada Patung  sosok Patih Gajah Mada sedang menghunus Keris. Masuk lokasi air terjun Madakaripura ini Tiket  nya Rp 2.500 per orang. . 


 Namun jangan kaget, ongkos parkir motor di lokasi ini cukup mahal Rp 3000 per motor tanpa ada karcis parkir dan fasilitas tempat parkir yang memadai. Hanya berupa tempat terbuka di bawah naungan pepohonan saja.
Tentu Bisa dibayangkan berapa mahal tarif untuk jenis kendaraan berroda empat lainnya.    
         

Lepas dari urusan parkir kendaraan, beberapa pemuda beragam usia akan segera mendatangi pengunjung. Mereka menawarkan jasa sebagai Pemandu jalan ( Guide ) menuju ke air terjun Madakaripura. Biasanya mereka mangkal di tempat parkir dan sekitarnya yang disana terdapat patung sosok Patih Gajah Mada dalam posisi semedi.
Untuk menggaet pengguna, para pemandu itu  biasanya bermanis muka mengatakan tarif jasa memandu itu sukarela dan Seikhlasnya.


Di kawasan wisata ini memang ada aliran Sungai dengan banyak Batu Besar berserakan di aliran sungai itu.Sebenarnya dengan mengikuti aliran sungai itu secara Alami akan memandu pengunjung menuju ke lokasi air terjun Madakaripura. Karena aliran sungai itu berpusat pada air terjun tersebut.


Pada  musim penghujan, pengunjung dilarang turun dan mendekat ke air terjun. Daerah sini rawan banjir dan longsor dan harus puas menikmati pemandangan di sekitar lokasi air terjun  saja tanpa bisa melihat air terjun Madakaripura. Air terjun itu sendiri berada cukup jauh dan tersembunyi di balik bukit dan batu-batu Tebingyang cukup tinggi.



Jalur perjalanan yang sudah disemen memang cukup membantu dan memudahkan pengunjung. Namun karena medannya lebih banyak  menanjak, terasa cukup menguras stamina dan melelahkan dalam melangkahkan kaki. Namun perjalanan tak semuanya melewati jalur bersemen itu.
Sering juga harus menyeberangi sungai dan menjejakkan kaki di bebatuan sebagai pijakan. Karena itu pengunjung harus siap untuk berbasah ria. Yang cukup menegangkan adalah ketika melewati jalur bebatuan di tebing dengan posisi miring.  


Berpegangan pada celah-celah batu tebing dengan tetap waspada dan hati-hati karena bebatuannya yang licin akibat berlumut seolah menjadi menu wajib ketika melewati trek itu. Jika lengah ketika  berpegangan atau  berpijak, kemungkinan besar  bisa terpeleset atau  jatuh.

=======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Jenazah Utuh Walau Sudah Dimakamkan Puluhan Tahun 
Sisi lain Keindahan Di Gunung Bromo
Jejak Panser Yang legendaris Di Surabaya 
Kupat Ketheg yang Unik Dan Khas Di  Gresik 
Koleksi Keramik Kuno masa Dinasti Ming di  Di House of Sampoerna 

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Cara Mudah Membuat Toko Online
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog   

OLeh-oleh Khas Tuban 


Tiga Mobil Kuno Yang Legendaris Di Jawa Timur
Candi Masa Kerajaan Majapahit Di Trowulan 
Untaian Kisah Menarik Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Jejak Letusan Di Gunung Bromo dan Gunung Kelud
Kelenteng Kuno Di Kota Jombang

Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Wanita Inspiratif Ala Putri Herlina Dan Lennes Imut-imut
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur

Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan

Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur

Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono

Kisah Batu Kodok Di Lamongan

Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan



Patung Gajah Mungkur Yang Unik Di Gresik
Kisah Batu Gajah Yang Unik Di Tuban
Jejak Nostalgia Wisata Museum Di Surabaya 
Menyapa Monyet Liar Di Pemandian Bektiharjo 
Indahnya Kesenian Kuda Di Jawa Timur 

Pelabuhan Kuno Yang Legendaris Di Tuban 
Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe

Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta


Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 


Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Uniknya Memancing Di Ranu Grati Pasuruan 
Sejuta Kisah Menarik Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Jejak Perjuangan Bangsa Di Museum Benteng Vredeburg  
Koleksi Wayang Kulit Di Museum Santet

Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 

Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong

Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio

Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 

Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  

Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 


Eksotisme Tradisi dan Budaya Dalam Pengantin Betawi
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga


Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 

Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo

Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban

Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 

Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 


Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro

Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya

Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Koleksi Tengkorak Manusia Di Museum Santet
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung

Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong 

Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung

Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura 

Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Oleh-oleh Dendeng Tokek Dari Probolinggo

Ancaman Maut Di Anak Gunung Kelud 
Jejak Vandalisme Makam Belanda Di Surabaya
Spa Alami Di Wisata Gunung Kelud 
Penampakan Hantu Di Petilasan Gembul
Kelenteng Boo Hway Bio Yang Indah Di Mojoagung

Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud

Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno 
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya 
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini 
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber  Naga Di Kota Probolinggo  

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang 
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo

Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati 
 
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna 

Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar 
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo

 Tips Mencari  Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog

 Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2

Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3 

Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog  

Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
================================================================

Untuk air terjun yang aliran airnya cukup deras, pengunjung akan melewati di dekat dan bahkan tepat dibawah air terjun. Tempias airnya yang cukup deras menjadikan suasana di sekitarnya seolah senantiasa sedang  hujan deras yang tiada henti.
  

Melewati air terjun yang cukup deras ini jika pengunjung tidak membawa mantel maka nikmatilah sensasi berbasah ria. Jangan lupa , amankan dulu barang-barang berharga seperti handphone dan kamera digital dengan membungkusnya dengan kantung plastik untuk melindunginya dari rembesan air.

Sekitar 30 menit perjalanan yang cukup melelahkan, mendebarkan dan membahayakan itu,  akhirnya kami melewati sebuah ’ Pintu Gerbang ’ dengan dua tebing sebagai pengapitnya.
Di balik  gerbang alami itulah sosok air terjun utama Madakaripura menebarkan pesona keindahannya.  Berada di bawah air terjun yang berada di ketinggian 620 m di atas permukaan laut ini pengunjung seolah merasa berada di dasar sumur raksasa.

Aliran air terjun di tebing yang cukup deras di beberapa bagiannya itu membentuk sungai di bawahnya.
Sungai dengan airnya yang berwarna Hijautosca itu kedalamannya mencapai 7 meter. Sangat berbahaya bagi pengunjung yang ingin berenang di sungai itu tanpa memiliki  keahlian berenang yang mumpuni.


Mengamati suasana sekitar air terjun Madakaripura terasa sekali nuansa hening dan nuansa magisnya. Temaramnya lokasi dengan sedikitnya sinar matahari yang masuk dan banyaknya tebing batu yang seolah berdiri dengan angkuhnya seolah membawa pengunjung berada di bagian ’ Dunia yang hilang ’.

Belum lagi dengan adanya gua di balik air terjun , tepatnya di ¼ bagian atas air terjun sepertinya menambah kesan magis itu. Di gua itulah dipercaya sebagai tempat Patih Gajah Mada  bersemedi dan  ’muksa ’ pada Masa Lampau.

Air terjun Madakaripura dengan tinggi sekitar 200 m  sampai saat ini masih Dikeramatkan dan dianggap suci oleh umat Hindu sebagai ’ Tirta Sewana ’ ( air suci ). Setiap tahunnya, warga Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo menggunakan air dari air terjun Madakaripura sebagai air suci  dalam prosesi ’ Mendhak Tirta ’  pada dua hari sebelum rangkaian upacara Yadnya Kasada.

Dalam prosesi ’Mendhak Tirta’ itu  dilakukan persembahyangan lengkap dengan atribut sesajinya berupa janur, daging Ayam, buah, kembang dan dupa.

Madakaripura sendiri berarti tempat tinggal terakhir. Namun bagi pengunjung terutama fotografer, air terjun Madakaripura seolah memberi keindahan yang tanpa pernah berakhir. Setiap sudut dan bagiannya memiliki  pesona keindahan tersendiri.
 

Sesampainya  kembali di daerah berkumpulnya para pemandu partikelir dan ketika pengunjung  akan memberikan tips untuk pemandu yang menemani selama perjalanan menuju ke dan kembali dari air terjun , bersiaplah menerima dua  ’ kejutan ’ ala Madakaripura.


Kejutan pertama, pengunjung akan kaget karena ucapan dari pemandu yang semula mengungkapkan jasa pemanduannya secara sukarela dan seikhlasnya sepertinya tak berlaku lagi bagi mereka.



Begitu pengunjung bermaksud memberikan uang jasa pemanduan, secara provokatif mereka akan menyebutkan jasa pemanduan mereka secara sepihak dengan nilai yang cukup besar berkisar Rp 20.000 - Rp 100.000. Alasan  mereka karena karena ada 30an pemandu yang berebut menawarkan jasa  pemandu itu dan tidak semua pemandu bisa mendapatkan order pada setiap harinya.


Karena itu, sebelum pengunjung memilih dan menggunakan pemandu lebih baik tanyakan  dan tetapkan dulu berapa jasa pemanduannya.
Kejutan berikutnya  akan pengunjung jumpai saat mengambil kendaraannya di tempat parkir. Satu atau dua pemuda akan mendatangi pengunjung dengan mengatakan kendaraan yang bersangkutan telah  mereka cuci walau tanpa ada permintaan dan kesepakatan.


Tarif mencuci  untuk yang motor secara paksa itu Rp 5000 dengan hasil mencuci motor yang tampak tidak bersih dan asal-asalan saja. Entah berapa tarif yang mereka minta  untuk mencuci kendaraan lainnya.


Karena aksi pemalakan secara paksa para pemuda di Madakaripura itulah banyak pengunjung yang merasa jengkel dan kecewa usai berkunjung ke Madakaripura. Pesona keindahan dan kesakralan Air Terjun Madakripura justru dirusak oleh para pemuda yang banyak mangkal disana sebagai pemandu, tukang parkir atau tukang cuci kendaraan.


Dengan mendapatkan kejutan ala preman di Madakaripura itu , bisa dipastikan banyak pengunjung yang merasa malas dan kapok untuk berkunjung ke air terjun Madakaripura.



   Dalam berbagai situs dan jejaring sosial di dunia maya sebenarnya sudah sejak lama ada banyak pengunjung yang menuliskan keluhan tentang hal itu. Bahkan dalam salah satu milis ada penulis yang membuat tulisan  berisi keluhan dengan judul  ’Air Tejun Madakaripura Dengan Guide Yang Mengerikan’. 

 Ada juga yang mengeluhkan tentang tidak terpeliharanya sarana dan prasarana di lokasi seperti tampak pada gerbang masuk lokasi yang  rusak dan berlubang atau tentang toiletnya  yang kotor dan tanpa atap dengan tarif Rp 1000 untuk sekali pemakaian.
Entah bagaimana perhatian dan tanggapan Pemerintah Daerah setempat atas keluhan-keluhan  itu.

Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini  :

Tips Menambang Uang Dari Internet

Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban

Gaun Pengantin Terbuat dari 9999 Kuntum Mawar


Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban


Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :

www.blogger.comblogspot.com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar